Tidak meminjam mata dan telinga bagimana Pangersa Abah tak segan menyapa dan menyentuh secara nyata dan penuh kasih sayang murid-muridnya yang tengah dilanda kesulitan. Sebut saja Edi Beji, giginya rontok, tak satu pun tersisa dan untuk sekian lama sehingga di usianya yang beranjak tak jua berkeluarga. Iba, Pangersa Abah pun memberesi giginya dan segera menikahkannya. Masih banyak lagi perhatian dan sentuhan Pangersa Abah yang langsung terasa sekarang di dunia apalagi urusan kelak.
Saya dan yakin banyak murid-muridnya yang lain sanggup bersaksi limpahan karomah Pangersa Abah. Bagaimana Pangersa memberikan bimbingan ruh dan memberikan futuhat secara berangsur setiap amaliyah ibadah yang dicontohkannya. Belum lagi kehadirannya seraya membisikkan kalimah tuntunan agar senantiasa dalam rel keistiqomahan dan lajur kesholehan.
Thanks millions times to Hadrotaka ya Sayyidi Syeikh Muhammad Abdul Gaos SM Al-Qoodiri An-Naqsyabandi RA QS